Friday 11 March 2011

Hikmah Sakitku

Assalamu'alaikum

Siang itu, 22 Februari 2011, Sekitar pukul 11.30, aku dan suamiku bermaksud untuk pulang ke rumah orang tuaku di Depok. Banyak sekali barang bawaan yang kami bawa saat itu sehingga motor yang kami tumpangi pun terasa sangat penuh. Aku pun sedikit mengantuk. Tapi hal itu biasa. Belum lama perjalanan kami tempuh, baru sekitar 15 menit. Tiba-tiba ada motor dari arah berlawanan mengambil jalur kami. Motor itu pun menghindar namun si pengendara tak dapat mengelak sempurna. Footstep motornya mengenai kaki kananku yang saat itu sedang mengantuk.  Aku pun terkejut dan hanya berteriak.  Suamiku pun panik. Apalagi setelah melihat kaos kakiku yang penuh darah dan banyak orang mendekati motor kami untuk menyuruh kami menepi. Awalnya aku pikir, aku hanya lecet biasa, tapi lama kelamaan, luka itu terasa amat perih. Warga pun menyuruh kami mendatangi klinik terdekat sebelum aku dibawa ke rumah sakit besar.

Tiba di klinik, aku pun bertambah lemas. aku tak kuasa melihat kaki kananku. Aku hanya bisa memejamkan mata. Istighfar, istighfar, dan terus beristighfar. Memohon ampun atas segala kesalahan dan khilaf yang telah kuperbuat baik sengaja maupun tidak. Mungkin sampai sekarang aku pun tidak tahu bentuk lukanya seperti apa. Karena aku orang yang sangat lemah jika melihat luka. Seorang dokter langsung memberikan pertolongan pertama untukku, berupa beberapa suntikan di daerah yang luka. Aku hanya pasrah. Rasa sakit pun tidak saya pedulikan. Aku hanya terus beristighfar sambil menggenggam tangan suamiku yang begitu setia menemaniku. Alhamdulillah, ia tak mengalami luka sedikit pun. Selepas suntikan itu, lukaku diperban dan aku dirujuk ke rumah sakit besar yang terdekat untuk mengetahui kondisiku lebih detail, apakah ada yang patah atau tidak. Dan saat itu, suamiku memutuskan untuk membawaku ke Rumah Sakit Pondok Gede.

UGD menjadi tempat pertama yang kami datangi setibanya di RS Haji. Lukaku masih terasa sedikit perih. Suamiku sangat terlihat panik, terlihat dari raut wajahnya. Sampai dokter ahli bedah tulang itu datang, ia minta sang dokter untuk menanganiku secepatnya. Dipilihlah waktu ba'da maghrib untuk melakukan operasi. Sebelumnya kakiku di rontgen. Terlihat jari kelingking kaki kananku patah dan sobek. Yaa Allah...

Suamiku tak henti-hentinya membimbingku untuk selalu beristighfar, meminta ampun kepada Allah. Astaghfirullahal'adzim... Astaghfirullahal'adzim... Astaghfiruallahal'adzim... Sampailah saatnya untuk operasi. Aku pun diantar ke ruang operasi oleh suami, kakak, dan kakak iparku. Ada sedikit perasaan takut, tapi mulut dan hatiku tak henti untuk berdzikir. Hal itulah yang membuat hatiku tenang. Semoga Allah melancarkan operasiku. Oh iya, FYI, ini pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Seperti yang aku pernah lihat di televisi. Ada lampu besar, mesin-mesin yang berbunyi, dan bau khas rumah sakit. Operasi berjalan kurang lebih 1 jam. Aku tak dibius total namun aku diberi obat tidur. Bagian yang dibius hanya bagian pinggang ke bawah. Ketika bangun, aku melihat perban di kakiku sudah rapih. Oke, selesailah operasinya. Dokter sudah memasukkan pen kecil di bagian kaki kananku. Fiuuhh... Alhamdulillah...

Hmmm... Siapa yang ingin sakit? Tentunya tidak ada yang mau. Apabila rasa sakit bisa dipilih, semua orang lebih ingin memilih rasa senang, bahagia, dan puas. Tetap Allah berkehendak lain. Rasa sakit itu ada. Dan sangat nyata. Buktinya mata ini bisa tiba-tiba menitikkan air mata dan leher menegang menahan sakit. Tiba-tiba saja bertanya-tanya kepada Allah mengapa harus diri ini yang merasakan sakit. Tiba-tiba saja mulut bisa memaki hingga mengutuk keadaan. Na'udzubillahimindzalik.

Aku hanya bisa pasrah. Aku hanya bisa berdoa memohon kesembuhan kepada Yang Maha Penyembuh. Dan nyatanya sikap ini membuahkan hasil. Dari kejadian ini, diri ini belajar. Betapa rasa sakit itu hinggap, entah itu sakit karena penyakit ata sakit hati karena disakiti sesama, manusia bisa bertindak untuk mengobati. Tetapi ada keadaan pada satu titik kehidupan di mana sikap pasrah menjadi yang terutama. Yakni ketika keadaan tubuh melemah, bergerak pun susah. Sikap pasrah menepis beban yang dirasa oleh tubuh dan menyerahkannya kepada Yang Maha Kuasa. Nyatanya hal ini membuat tubuh merasa ringan dan membiarkan Allah dengan tangan-tanganNya mengobati tubuh, membuang rasa sakit, pilu, dan perih.

وَإِذَا مَرِضْ فَهُوَ يَشْفِينِ
Wa'iza maridhlu fahuwa yasyfini
"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku"
(As Syu'ara 80)


Wassalamu'alaikum

11 comments:

  1. Aslm ka, subhanallah..
    Aq jd sedih dan salut sama kk yg Insya Allah tabah..
    Tetap kuat ya ka fitri! Lg mau 'naik kelas' mungkin kata Allah :)
    Dan semoga cepat sembuuuh :)

    ReplyDelete
  2. fitrii,, aq sedih bacanya... rasanya ky aq ikut ngerasin juga... sabar yaa sayank, pasti Allah kasih cobaan ke kamu untuk ningkatkan iman kamu lagi.... *big hug

    ReplyDelete
  3. Insha'Allah Allah sumbuhkan anda secepatnya ameen. Dan Dia yang beri sakinah. Saya akan doain. Bikin banyak doa do waktu ini karena Allah berada dengan yang sakit. Dan banyak salawat juga bagus sekali.

    ReplyDelete
  4. selama ini silent reader
    kaget & ikut sedih bacanya
    smg cepat sembuh :)

    ReplyDelete
  5. ouwwwhhh :((. Mungkin kita belum kenal, tapi aku bener2 ngerasa sedih bacanya. Semoga cepat sembuh yah

    ReplyDelete
  6. ya ampun mbaa..
    semoga semua ini ada hikmahnya
    Allah tdk akan memberi cobaan yang gag bisa dilewati oleh umatnya, teruslah berdzikir padaNya
    semoga lekas sembuh mba dan bisa beraktifitas kembali :)

    ReplyDelete
  7. get well soon...
    tidak ada yang mau sakit yah sis..
    smoga cepat tumbuh kallus di kaki yang patah
    perbanya minum susu yg mengandung kalsium, also take a Fosamax plus 1x1 selama seminggu

    ReplyDelete
  8. Hallo semuanya...
    Terima kasih atas komen-komennya.
    Terima kasih atas juga doa-doanya.
    I really appreciate it.

    Aku selalu bersyukur dg apa yg terjadi dg aku termasuk kejadian ini.
    Semoga dg kejadian ini Allah membuatku menjadi muslimah yg jauh lebih baik, kuat, dan sabar.
    Amin :)

    ReplyDelete
  9. Fitriii, semoga sekarang udah sehat yaaaa... telat baca blognya :(
    Allah gak akan membebani seorang hamba, kecuali sesuai kemampuannya :) pasti setelah ini Fitri jd pribadi yg lbh baik... insyaAlloh...

    ReplyDelete
  10. Amiiin... Insya Allah ya tia...
    Kata dokter penyembuhannya 2bulan :)

    ReplyDelete