Thursday, 21 July 2016

Eid with My Family

Assalamu'alaikum

Allaahu Akbar...
Allaahu Akbar...
Allaahu Akbar...
Laa Ilaaha Illaallaahu...
Wallaahu Akbar...
Allaahu Akbar...
Walillaahil hamd...

Alhamdulillah... Tiba saatnya merayakan hari kemenangan. Setelah sebulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Idul Fitri kali ini saya dan suami merayakannya di Depok seperti tahun lalu. Semenjak menikah, saya dan suami sepakat untuk membagi-bagi waktu Lebaran antara orang tua di Depok dan di Bukittinggi. Seharusnya tahun ini adalah bagiannya orang tua kami yang di Bukittinggi namun dikarenakan di hari pertama lebaran papa dan mama datang ke Jakarta, jadi kami tidak perlu ke Bukittinggi untuk berhari raya. Karena papa mertuaku ada keperluan medical check up di Jakarta setelah Lebaran ini. Karena ada riwayat kanker paru-paru di tahun 2010, maka papa harus rajin memeriksakan kondisi paru-parunya di RS Dharmais, Jakarta. Awal-awal harus sebulan sekali, tiga bulan sekali, dan sekarang menjadi enam bulan sekali. Alhamdulillah kanker di paru-parunya sudah hilang.

Oia, balik lagi cerita saya ketika Idul Fitri 1437 H. Setelah shalat subuh, saya mandi dan langsung berpakaian untuk persiapan Shalat Eid. Jadi ceritanya, tahun ini adalah tahun kedua saya berlebaran di rumah kami sendiri. Dengan lingkungan yang baru saya mencoba beradaptasi ketika Idul Fitri tiba. Tapi setelah di tahun pertama kami mengalami 'kesepian' di cluster tempat tinggal saya, akhirnya tahun ini saya melaksanakan shalat eid di rumah mama dan berlebaran dengan tetangga sekitar rumah mama. Karena memang lebaran di cluster rumah saya sepi sekali. Kebanyak para penghuni tidak merayakan Idul Fitri di rumah ini yang notabennya rumah ini adalah rumah kedua bahkan rumah ketiganya.

Untuk shalat ied, saya mengenakan baju dari KIVITZ berwarna broken white, yaitu Agadir Dress. Baju ini sebenarnya adalah rancangan yang dibuat khusus untuk fashion show di Muffest yang lalu. Namun setelah dipikir-pikir, saya tidak punya baju warna putih untuk shalat ied karena masyarakat Indonesia masih identik dengan baju berwarna putih untuk lebaran. Padahal kan tidak harus mengenakan putih ya. Tapi karena saya ingin kompakan dengan suami, akhirnya saya mengenakan dress putih ini dipadukan dengn Taza Limited Scarf berwarna cokelat muda dan sedikit gold. Baju lebaran suami saya juga saya buatkan seminggu sebelum para penjahit saya pulang kampung. Saya ambil sedikit bahan Taza Limited Scarf untuk dijadikan list dibagian saku. Oia, Agadir Dress ini akan saya keluarkan di awal Agustus 2016.

Jam 6 pagi saya sudah berangkat dari rumah menuju rumah mama yang jaraknya sekitar 4-5 km. Setibanya di sana saya bertemu dengan kakak-kakak saya dan juga keponakan. Setelah melaksanakan shalat ied di masjid dekat rumah, kami pun sekeluarga bersalam-salaman untuk bermaaf-maafan. Dilanjutkan dengan makan ketupat bersama dan open house.

Selesai open house dengan para tetangga di sekitar rumah orang tua saya, perjalanan silaturahim kami berlanjut ke rumah sanak saudara yang dituakan. Nah, untuk pergi silaturahim ini saya sengaja menambahkan Khenifra Outer (yang kamu bisa PO melalui KIVITZ CS) dan mengganti hijab polos berwarna broken white untuk kesan yang lebih chic. Untuk tambahan aksesoris, saya kenakan belt tassel untuk lebih mempercantik tampilan ini.

Karena banyak permintaan untuk memproduksi Khenifra Outer ini, Insya Allah KIVITZ akan membuka PO di minggu ketiga bulan Juli. Dan kabar baiknya adalah... Setiap pembelian outer ini akan mendapat belt tassel cantik ini. So, stay tune di Instagram @kivitz_ ya :) 







My outfit:
Satin Pashmina by KIVITZ
Dress by KIVITZ
Outer by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

No comments:

Post a Comment