KIVITZ: Baiti Jannati

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah. Sudah sekitar hampir dua bulan ini saya dan suami menempati rumah baru kami. Sejak awal menikah kami sudah memutuskan untuk tinggal di Depok karena beberapa alasan tertentu. Dikarenakan rumah orangtua saya ada di Depok, Beberapa karyawan saya tinggal di sekitar Depok, workshop untuk penjahit KIVITZ juga berada di Depok, serta kantor pusat KIVITZ juga berada di Depok. Karena pertimbangan itu, pada tahun 2014 awal kami membeli rumah ini. Letaknya pun tak begitu jauh dari rumah orang tuaku, sekitar 5 km lah kira-kira.

Setiap keluarga memiliki impian dan harapannya sendiri ketika memiliki rumah dan membangun rumah tangga. Ada yang menaruh harapan pada prestasi-prestasi akademik. Maka setiap keluarga dipacu untuk semangat belajar untuk mencapai cita-cita akademiknya. Ada juga yang menganggap melimpahnya harta dan kekayaan dapat membuat mereka berada di puncak kebahagiaan. Maka seluruh anggota keluarga itu pun terinspirasi untuk mengumpulkan mobil mewah, rumah bak istana dan aksesoris mahal ala selebritis. Sebagian lagi, memandang jabatan dan kedudukan sebagai tolak ukur keberhasilan rumah tangga. Hidupnya terkuras hanya untuk meraih jabatan. Bahkan tidak sedikit yang menghalalkan segala cara demi meraih kedudukan dan jabatan itu.

"Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.'

(QS. At Taubah (9): 72)

Lalu apa makna membangun keluarga dalam rumah tangga yang sesungguhnya? Ayat di atas memberikan pemahaman bahwa kebahagiaan yang hakiki dan "keberuntungan yang besar" adalah ketika kita dapat meraih surga di akhirat nanti. Hal ini menuntut kita untuk mampu menjadikan seluruh lingkungan kita, termasuk rumah kita menjadi Baiti Jannati, taman-taman surga duniawi yang mampu menghantarkan semua keluarga kita menuju taman-taman surga ukhrawi.

Mengacu dari ayat di atas dan dalil-dalil lain, ada beberapa tips agar kita bisa merealisasikan Baiti Jannati, di antaranya:

Pertama: Mengenalkan Allah swt kepada penghuni rumah

Hal ini dilakukan dengan menerapkan Tarbiyah Imaniyah (Pendidikan Keimanan) kepada seluruh anggota keluarga sejak dini secara terpadu dan kontinyu sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang bertakwa yang akan mewarisi surga. (Lihat QS. Al Imran (3): 133). Dan seluruh aktivitas orang yang bertakwa bernilai ibadah dan berpahala. Maka dampak dari ketakwaan pun akan memancar dalam kehidupan keluarga. Pancaran sinar keimanan ayah, ibu, dan anak-anaknya memantul di seluruh bagian rumah sehingga terciptalah ketenangan dan ketentraman jiwa, kenyamanan, keakraban, kedamaian, dan keharmonisan hubungan antaranggota keluarga. Bukankah rumah dengan situasi dan kondisi semacam itu layaknya surga dunia? Namun, suasana di rumah seperti itu hanya akan terwujud jika para penghuni rumahnya mengenal Allah swt dengan sangat baik.

Kedua: Menciptakan Raudhah min Riyadhul Jannah (Taman dari taman-taman surga) di rumah

Caranya dengan menghidupkan rumah dengan pengajian-pengajian, baik khusus keluarga maupun umum, dan halaqah-halaqah dzikir (majelis-majelis untuk meningkatkan intensitas dzikir kepada Allah). memakmurkan rumah dengan lantunan ayat-ayat Al Qur'an supaya tidak seperti kuburan sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw, 'Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al Baqarah.' (HR. Muslim no. 1300)

Ketiga: Mengenalkan surga kepada keluarga

Termasuk menghadirkan surga di rumah adalah dengan mengenalkan surga kepada keluarga. Mulai dari sifat surga dan kenikmatan pemandangan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah tergerak di hati. Pintu-pintu surga, yang salah satunya Ar Rayyaan yang khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang rajin berpuasa. Derajat surga, tabiat dan karakter jalan surga yang tidak bertaburan dengan bunga-bunga, melainkan penuh dengan kerikil dan duri. Makanan, minuman, dan pakaian penduduk surga, dan khadam (pelayan) mereka. Bagi mereka kemah yang terbuat dari mutiara sehingga seorang mukmin mengelilingi keluarganya hingga seorang dengan lainnya tidak dapat saling melihat saking jauh dari luasnya (HR. Bukhari IX/479 no. 2838). Dan berbagai kenikmatan lain yang tidak terbilang dan tak ada yang menandinginya.

Ayat di atas menerangkan sebagian kecil dari kenikmatan tersebut, yaitu 'surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat0tempat yang bagus di surga 'Adn…"

Bahkan, di atas semua kenikmatan itu, masih ada yang lebih besar dan lebih agung, yaitu keridhaan Allah swt. Dan puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat Allah Yang Maha Mulia. Dan tidak ada anugerah yang paling disukai oleh penghuni surga selain melihat Rabbnya Yang Maha Berkah dan Tinggi (HR. Muslim no. 181).

Semoga tempat tinggal saya yang baru ini akan membawa keberkahan dan menambah semangat kami dalam beribadah kepada-Nya. Menjadi tempat melepas lelah setelah seharian bekerja mengharapkan ridha dari-Nya. Dan menjadi tempat membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, sehingga rumah ini akan benar-benar menjadi, Baiti Jannati, rumahku adalah surgaku :)