Berbicara mengenai koleksi terbaru dari KIVITZ, sebelumnya saya ingin sharing kepada para pembaca blog saya mengenai tahapan atau creative process dari koleksi Lady Vanguard ini. Semenjak saya sekolah design, saya melihat proses pembuatan setiap koleksi ternyata tidaklah semudah yang dibayangkan. Ketika kita menghasilkan karya berupa fashion, ada suatu tema yang akan kita angkat, ada pemilihan siluet dan cutting yang harus disesuaikan dengan tema, memilih warna-warna bahan yang juga disesuaikan dengan warna pada moodboard, dan masih banyak lagi yang lain. Tapi kesulitan itu semua akan terbayar saat kita melihat baju-baju kita yang sudah jadi akan terlihat lebih 'bernyawa' dibanding jika kita hanya men-design tanpa ada tema yang melatarbelakangi koleksi tersebut.
Creative process Lady Vanguard sebenarnya baru dimulai bulan September 2014 yang lalu. Sedikit terlambat, karena seharusnya di akhir tahun 2014, KIVITZ harus sudah mempersiapkan koleksi Idul Fitri untuk pertengahan tahun. Namun, karena tahun lalu saya masih sekolah, jadi jadwal untuk peluncuran koleksi Spring/Summer 2015 ini pun ikut mundur. Ditambah ada final project berupa wedding dress yang harus saya kerjakan demi kelulusan saya di Lasalle College. Huaaa... Rasanya otak ini penuh sekali hal-hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan. Tapi semua harus dilalui satu demi satu. Dengan timeline yang harus kita atur agar semuanya dapat berjalan tepat. Walau jadi minim tidur, tapi jangan sampai minim ibadahnya yaa :) Kadang kita suka lupa kalau segala aktifitas yang kita lakukan di dunia ini semua bertujuan untuk mencari ridha Allah.
Oke lanjut tentang Lady Vanguard lagi ya. Di bulan September itu saya khusus mencari tema apa yang akan diangkat. Sampai akhirnya saya mendapat ide mengenai Utopia atau keadaan yang sempurna atau baik di masa depan. Jadi tema besarnya sebenarnya mengarah ke tema futuristik. Nah setelah dapat temanya, kita cari lagi dari Utopia ini apa yang mau diangkat secara khusus. Sampai akhirnya muncul ide mengenai seorang wanita yang lovable, memiliki kepribadian yang kuat, visi untuk selalu menginspirasi orang lain dan memiliki passion yang tinggi. Sehingga terciptalah nama Lady Vanguard.
Proses selanjutnya adalah pembuatan moodboard, color chart, and inspiration. Semua pembuatan ini dikerjakan melalui tahapan manual dan digital. Menggunakan pensil, Copic, software Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator di komputer. Hufff... Tahapannya cukup panjang. Sebelumnya kita mencari-cari gambar di internet untuk membuat moodboard sesuai tema. Jangan lupa untuk mencari yang resolusinya besar dan gambarnya artistik untuk menggabung-gabungan gambar yang sudah ada di Photoshop. Setelah itu kita akan menemukan warna-warna yang nantinya akan dipakai untuk pemilihan kain. Jadi semua itu berkaitan.
Setelah proses pencarian ide, selanjutnya proses design. Karena kali ini temanya futuristik, jadi saya banyak mendesign pakaian-pakaian yang banyak cutting-an dan penuh pola berstruktur. Kalau untuk ide treatment pleats-nya sendiri terinspirasi dari architecture masa depan. Biasanya dalam men-design manual saya menggambar menggunakan pensil yang kemudian dilanjutkan dengan proses perwarnaan dengan menggunakan Copic. Setelah proses manual tersebut, saya scan lalu dilanjutkan dengan proses digital. Proses digital ini menggunakan Photoshop untuk retouching agar tampilannya lebih sempurna dengan menggunakan Wacom pen tablet. Selain itu, tambahkan juga dengan gambar technical drawing (bentuk baju jika dibentangkan dalam bidang datar dan gambaran detail) dengan menggunakan Adobe Illustrator. Setelah semuanya selesai, tiap lembarnya diprint kemudian ditempelkan kain asli. Nah dokumen ini berguna untuk memudahkan penjahit dalam proses menjahit.
Dan Alhamdulillah, setelah hampir 6 bulan lamanya, akhirnya tibalah launching koleksi Lady Vanguard ini. Semoga hasil kerja keras ini kami memuaskan dan disukai oleh customer KIVITZ yang sudah menunggu-nunggu koleksi ini.
Setelah proses pencarian ide, selanjutnya proses design. Karena kali ini temanya futuristik, jadi saya banyak mendesign pakaian-pakaian yang banyak cutting-an dan penuh pola berstruktur. Kalau untuk ide treatment pleats-nya sendiri terinspirasi dari architecture masa depan. Biasanya dalam men-design manual saya menggambar menggunakan pensil yang kemudian dilanjutkan dengan proses perwarnaan dengan menggunakan Copic. Setelah proses manual tersebut, saya scan lalu dilanjutkan dengan proses digital. Proses digital ini menggunakan Photoshop untuk retouching agar tampilannya lebih sempurna dengan menggunakan Wacom pen tablet. Selain itu, tambahkan juga dengan gambar technical drawing (bentuk baju jika dibentangkan dalam bidang datar dan gambaran detail) dengan menggunakan Adobe Illustrator. Setelah semuanya selesai, tiap lembarnya diprint kemudian ditempelkan kain asli. Nah dokumen ini berguna untuk memudahkan penjahit dalam proses menjahit.
Dan Alhamdulillah, setelah hampir 6 bulan lamanya, akhirnya tibalah launching koleksi Lady Vanguard ini. Semoga hasil kerja keras ini kami memuaskan dan disukai oleh customer KIVITZ yang sudah menunggu-nunggu koleksi ini.
Wassalamu'alaikum
Keren banget #love ,thank u for sharing ya ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah. Semoga bermanfaat mba Witha :)
DeleteMakasih sharing nya...
ReplyDeleteMenjawab rasa penasaran selama ini tentang proses dalam fashion industry. Pengen deh bisa punya bisnis fashion juga
Sama-sama. Ayo semangat! Semoga tercapai cita-cita dan harapannya :)
Deletenice mba fitri :)
ReplyDeleteMakasi mba :)
DeleteAihh, keren banget desainnya. Suka deh, casual gitu. Gak sabar menanti hasil jadinya nanti. Nice sharing sist ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah. Hasilnya sudah bisa dilihat di catalog di fanpage KIVITZ ya :)
DeleteSukses terus kak Fitri:)
ReplyDeleteAamiin. Makasi dek Liaa :*
DeleteFitriiii keren bangeeett.. Makasih yaa fiit udah sharing ☺️ Jadi ilmu juga buat gda
ReplyDeleteSama-sama gda. Semoga bisa diambil ilmunya ^.^
Deletebaca ini jadi diingetin lagi untuk bikin timeline koleksi setahun kedepan yang bener. biar gak dadakan. dan keliatan banget nih fitri lulus dari lasalle makin matang. suksess terus fiitt :)
ReplyDeleteAlhamdulillah. Semangat apika! Rapihin jadwal produksi biar kitanya ngga keteteran :)
DeleteMakac mba fitri ilmu nya..
DeleteBuat kami yg ga terlalu paham tentang design jadi nambah pengetahuan banget yahh..
Wah makasih kak. Dari duulu semnejak munculnya fashion hijab saya pingin banget suatu saat bisa punya brand sendiri. Dari dulu saya penasaran banget gmn caranya desainer2 hijab dalam mendesain, gmn prosesnya detailnya ide2 yang di dapat. Akhirnya postingan ini bisa memberi saya pandangan oh ternyata gini. Hmm rumit tapi kalo sudah passion apapun dijalanin ya ka.. semangat untuk kivitz semoga bisa terus menginspirasi lewat karya2 nya ka. Mungkin nanti bisa lebih di sharing kan ka lebih jelasnya tentang gimana sih dibalik industri fashion, apa yg harus dipersiapkan, lebih meluas lagi. Hehee 😘😃 Sehingga yang pemula2 bisa lebih menata dengan baik seperti kivitz ini.. sukses kak fitrii..
ReplyDeleteAamiin. Makasi ya :)
DeleteSemoga bermanfaat!
Nice share Mba Fit, posting yang mencerahkan.. :)
ReplyDeleteBtw mau nanya dong, sebelum masuk Lasalle apakah udah bisa gambar juga? *gambarnya bagusss* ;p
terus kalo mau design kayak mba fit gitu harus bisa jahit sendiri kah?
thanks yaaa.. :)
kak fit, ini gambarnya pakai software ya?
ReplyDeleteKak fitri... Trimakasih sharingnya :) sangat bermanfaat. Kak mau Tanya, mana dulu yg didahulukan, proses design dulu apa hunting bahan pakain dulu Baru design?
ReplyDeleteMasyaAllah keren ka fit sharingnya, jd makin kebayang ribetnya proses pembuatan koleksi, barakallahu ka. Sebelum kuliah di Lasalle dulu ka fitri belajar dimana ? Jago gambar sejak dl ka? Moga2 Allah anugerahi kami kemampuan bs bikin brand fashion muslim jg. Aamiin *ngarep
ReplyDelete