Diundang mengisi acara tentang e-commerce di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta beberapa bulan yang lalu, membuat saya jadi ingin membaginya untuk teman-teman di luar sana, yang pastinya tidak semua dapat informasi mengenai bisnis berbasis online ini, dengan tema 'Be Creative Entrepreneur in E-commerce'.
Jika melihat dari beberapa research yang ada, perkembangan pengguna internet di seluruh dunia mengalami peningkatan yang cukup tajam. Dari total seluruh penduduk dunia, ada kenaikan sekitar 7,6% atau sekitar 255 juta orang yang aktif menggunakan internet. Data ini saya dapat sekitar bulan Agustus 2015 dari website wearesocial.sg. Dari jumlah tersebut, ada kenaikan sekitar 8,7% atau sekitar 176 juta orang yang aktif bersosial media. Dan ada pertambahan 366 juta orang yang aktif bersosial media via smartphone.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia sendiri? Angka yang cukup mengejutkan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait jumlah pengguna internet di Indonesia. Kemenkominfo berharap di awal tahun 2016 ini jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 150 juta orang, atau sekitar 61% dari total penduduk Indonesia. Saat ini menurut Kemenkominfo mengklaim bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 57% dari total penduduk, atau kasarnya mencapai hampir 137 juta pengguna. Dan jika dilihat dari demografisnya, 51,5% pengguna internet tersebut adalah kaum hawa.
Nah, dari informasi di atas seharusnya bisa menjadi peluang besar untuk para pebisnis bisa memanfaatkan pengguna internet yang jumlahnya tak sedikit ini. Bagaimana caranya? Yaitu dengan berbisnis via online dan mentargetkan kaum hawa sebagai calon pembeli kita.
Di awal berdirinya KIVITZ, bahkan sampai sekarang, saya sangat memanfaatkan internet sebagai penunjang membangun awareness untuk brand saya. Begitu pula untuk berjualan. Sebagai start up business, awalnya saya hanya menggunakan sosial media facebook untuk berjualan karena modal saya yang terbatas ketika awal berdirinya KIVITZ ini. Karena dengan menggunakan internet, biaya yang dikeluarkan terbilang murah bahkan gratis. Karena kita tidak perlu membayar sewa tempat untuk butik, membayar karyawan untuk menjaga toko, maintanance toko, dan lain-lain. Namun, karena KIVITZ ingin jauh lebih besar lagi dan ingin makin dikenal sebagai sebuah brand, bukan onlineshop, maka dari itu saya ber-ekspansi untuk membuka toko di beberapa tempat. Karena ternyata tidak semua orang dapat memanfaatkan internet atau pun sosial media untuk proses jual-beli. Dari sisi pembeli pun, membeli via online juga lebih menguntungkan, misalnya tidak perlu membayar bensin untuk bisa sampai ke toko, tidak membuang waktu dengan bermacet-macetan di jalan, dan lain-lain. Yang perlu dicatat adalah, sebagai produsen yang berjualan via e-commerce, kualitas produk harus menjadi prioritas utama.
Oh ya, untuk outfit kali ini karena saya harus mengisi talkshow, saya mencoba untuk mengenakan pakaian bergaya semi formal. Dengan mengguankan Basic A-line Dress berwarna abu-abu dari KIVITZ dipadukan dengan Callas Coat yang juga dari KIVITZ, yang memiliki lengan tujuh per delapan yang lebih memberi kesan formal untuk tampilan kali ini. Untuk jilbabnya saya memakai warna netral yaitu Cala Scarf hitam.
Kurang lebih begitulah isi talkshow seputar bagaimana kita bisa memanfaatkan e-commerce sebagai tempat kita berbisnis. Dengan data dari hasil research, kita akan lebih yakin untuk berbisnis online karena hampir semua penduduk Indonesia sudah banyak yang menggunakan internet. Yuk, beranikan diri untuk berbisnis dan menjadikan e-commerce sebagai pilihan tempat bisnis yang murah.
My outfit:
Cala Scarf (Big Scarf) by KIVITZ
Callas Coat by KIVITZ
Basic A-Line Dress by KIVITZ
Cala Scarf (Big Scarf) by KIVITZ
Callas Coat by KIVITZ
Basic A-Line Dress by KIVITZ
Wassalamu'alaikum
wah ternyata banyak juga pengguna internet di Indonesia yaa kak. love your style as always kak ♥
ReplyDeleteMy Little Cream Button ♥