Alhamdulillah setelah sekian lama tidak pulang ke Aceh, akhirnya saya diberi kesempatan untuk bisa pulang kampung. Sebenarnya tujuan pulang kampung kali ini lebih kepada eksplore pengrajin-pengrajin yang ada di kota Serambi Mekkah ini. Tujuannya tidak lain tidak bukan adalah untuk melestarikan kebudayaan Aceh yang mungkin pemuda pemudinya sendiri lupa akan kekayaan budayanya sendiri. Padahal kalau diperhatikan, budaya Aceh itu sungguh mempesona. Baik kesenian tarinya, kerajinan tangannya, sampai pariwisatanya. Rasanya sayang kalau budaya Aceh ini tidak diangkat untuk sebuah karya seni.
Anw, ini pertama kalinya saya naik Garuda Indonesia Jakarta-Banda Aceh tanpa transit. Biasanya kita harus menunggu dulu sekitar 1 jam di bandara Kualanamu untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan sampai ke Banda Aceh. Total perjalanan tanpa transit 2 jam 45 menit. Alhamdulillah jadi mempersingkat waktu dan menghemat tenaga pastinya. Thank you, Garuda Indonesia!
Keesokann harinya saya dijadwalkan oleh Bang Azhar, co-founder komunitas @ilovesongketaceh untuk mengadakan talkshow di Museum Rumah Aceh. Tema talkshow kali ini adalah Peluang dan Tantangan Industri kerajinan Budaya Aceh. Di sesi pertama, ada saya dan Bang Zulhadi yang merupakan arsitek dan juga dosen di Unsyiah, yang membahas mengenai kebudayaan Aceh yang kami angkat untuk bidang kami masing-masing. Alhamdulillah saya juga diberi kesempatan untuk memasang satu karya desain saya yang menggunakan songket aceh untuk dipajang di depan para peserta yang hadir.
Disesi kedua ini, ada ibu Mukhirah yang merupakan dosen tata busana di Universitas Syah Kuala yang menerangkan mengenai makna-makna motif aceh. Jadi selain menjadi pembicara, saya pun belajar juga disini. Hal ini saya lakukan untuk menambah khasanah pengetahuan saya mengenai motfi-motif aceh sehingga saya tidak salah ketika mendesain motif untuk dipergunakan untuk banyak orang.
Tak berhenti di acara talkshow saja, saya pun dibawa oleh pihak Museum Rumah Aceh untuk berkunjung ke kantornya dan melihat-lihat literatur lainnya. Masih mengenai motif dan kebudayaan Aceh lainnya. Karena di museum ini terdapat buku-buku dan songket Aceh yang masih asli. Ah, rasanya perjalanan ini patut disyukuri karena saya merasa bertambah ilmu di sini.
Masih ada penelusuran esok hari di tempat yang berbeda. Sampai ketemu di postingan selanjutnya :)
My outfit:
Moulay Limited Scarf by KIVITZ
Albizia Dress by KIVITZ
Moulay Limited Scarf by KIVITZ
Albizia Dress by KIVITZ
Wassalamu'alaikum
Rumah Acehnya bagus banget ya Ka, jadi pengen ke Aceh juga (lah). Warnanya cantik banget rumah Acehnya, mewah dan elegan gitu ^^
ReplyDeletexoxo, Kartika
KARTIKARYANI // INSTAGRAM