Perjalanan saya berikutnya adalah menuju Pulau Kalimantan, tepatnya ke kota Pontianak. Alhamdulillah, saya dan Ghaida Tsurayya diundang di acara yang sama. Sebenarnya ada Oki Setiana Dewi juga, tapi Oki datang besok paginya. Saya ditemani oleh suami, berangkat dari rumah selesai shalat Subuh. Tiba di bandara sekitar pukul 08.00 dan janjian dengan tim Ghaida di boarding room.
Perjalanan Jakarta - Pontianak memakan waktu kurang lebih 2 jam. Karena hari kemarinnya saya kuliah seharian, jadi setelah tilawah 1 juz selesai saya menghabiskan waktu dalam pesawat dengan tidur. Oh iya jadi ingat, hari itu, 16 November 2013 adalah hari pertama saya bergabung dengan temen-teman ODOJ 58. Apa itu ODOJ? ODOJ merupakan singkatan dari One Day One Juz. Dimana kita harus tilawah 1 hari 1 juz dengan ada moderator yang mengkoordinir laporan teman-teman setiap harinya. Setiap grup terdiri dari 30 orang. Jadi dengan sesama anggota kita menyelesaikan masing-masing pembagian juz, sehingga satu hari Al-Qur'an khatam bersama-sama. Alhamdulillah saya dipertemukan dengan teman-teman yang sebelumnya memang tidak kenal. Saya diajak salah seorang teman untuk mengikuti program ini. Mereka semua saling menyemangati kalau ada teman yang belum selesai tilawah 1 juz dalam sehari itu. Kadang kalau ada yang tidak bisa menyelesaikan 1 juz dalam sehari, juz yang dibaca bisa dilelang ke teman-teman yang lain. Fastabiqul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Semua pun berebut ingin mengambil juz yang dilelang tersebut :) Intinya, ODOJ ini membuat kita semakin rajin membaca quran setiap harinya. Dari terpaksa, menjadi kebiasaan, menjadi kebutuhan, dan terakhir menjadi kenikmatan :)
Oke, lanjut ke cerita di Pontianak ya. Alhamdulillah sampai juga di Pontianak. Ini merupakan pertama kalinya saya ke Pontianak. Tiba di bandara kami langsung dijemput oleh panitia. Dilanjutkan dengan menyantap makanan khas Pontianak, Bubur Pedas :)
Saya dan suami - tim Ghaida - dan panita Womenpreneur
Sedikit video iseng ketika kami sedang makan bubur pedas. Video ini diambil dan diedit oleh suami saya:
Selesai makan Bubur Pedas, saya berpisah dengan rombongan Ghaida. Sore harinya saya diajak untuk mengunjungi rumah adat Dayak,yang merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Pontianak. Yang menarik adalah, rumah besar ini memiliki banyak tiang dengan pahatan motif dayak berwarna merah-hitam. Walau rumah ini belum selesai, dan masih dalam pembangunan pemerintah daerah, namun saya bisa merasakan kemegahan budaya tradisional Dayak. Bisa juga jadi inspirasi untuk koleksi berikutnya :)
Rumah Adat Dayak, Pontianak
Always with my husband
Karena hari sudah mulai gelap, saya harus kembali ke hotel untuk meeting dengan pihak panitia untuk membicarakan teknis acara keesokan harinya.
My outfit:
Scarf by H&M
Cardigan by Uniqlo
Nazmina Dress by KIVITZ
Wassalamu'alaikum
Assalamualaikum, mbak Fitri, mau koreksi sedikit boleh? (Setahu saya) Tempat foto mbak Fitri itu rumah adat Dayak, yang rumah adat Melayu itu tempat berlangsungnya acara Womenpreneur. Sayang sekali waktu mbak Fitri ke Pontianak saya tidak bisa datang karena sedang bekerja. Semoga di lain waktu ada kesempatan bertemu mbak Fitri.
ReplyDelete:-D
Wa'alaikumsalam.. oo gitu ya, terima kasih koreksinya :)
ReplyDeleteAssalamualaikum Fitri. Maaf sebelumnya ya..saya mau koreksi. Kebetulan saya dari Pontianak. Itu bukan Rumah Adat Melayu tapi Rumah Adat Dayak Radakng.http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/12/mpq3zz-rumah-adat-dayak-dianugerahi-rekor-dunia
ReplyDeleteTerima kasih Fitri.. :D
masha Allah 1 juz 1 hari itu banyak juga, semoga kita dapat sama-sama amal..
ReplyDeleteSalam Mba Fitri, saya senang sekali melihat desain dan busana2 Mba Fitri, selalu longgar dan menutup, juga anggun sekali :)
ReplyDeleteMohon maaf sebelumnya, hanya ada di beberapa foto yang pergelangan tangannya terlihat.. Sebatas yang sy tahu, pergelangan tangan juga termasuk aurat ya.. Dan bagian ini memang mudah terbuka karena tangan banyak bergerak, jika berkenan mohon lebih berhati2..
Juga mohon maaf bila tidak berkenan, sekaligus mohon luruskan bila ada kesalahan. :)
Semoga Mba Fitri terus berkarya dan menginspirasi muslimah untuk berhijab rapi. Salam hormat saya :)