Friday 26 September 2014

Jamesha Cardi & Iffat Skirt

Assalamu'alaikum

Hari terakhir di Jogja, saya habiskan waktu dengan berjalan-jalan di sekitar hotel dan mencari makan di restoran yang unik. Tak kalah dengan kota seperti Bandung, di Jogja juga banyak terdapat wisata kulinernya. Biasanya tak sekedar makanannya saja yang jadi tujuan utama dalam mencari tempat, suasananya pun juga kita cari yang nyaman dan lebih bernuansa alam di banding perkotaan yang modern. Alhamdulillah, Indonesia punya kota seperti Jogja. Walau jalanan sudah mulai macet, tapi harga makanannya masih terjangkau.

Nah, karena kita ke Jogja ini dengan jalur darat, jadi saya memakai outfit yang santai, tidak ribet, dan juga adem. Karena perjalanan memakan waktu lebih dari 12 jam, bajunya pun yang mudah untuk dirapihkan karena pasti kita akan cepat terlihat kusut acak-acakan. Apalagi kalau setelah bangun tidur di mobil. Hehehe... Pashmina yang saya beli di Kuala Lumpur ini saya jadikan segi empat dan penggunaanya seperti jilbab segi empat biasanya. Kaos lengan pendek berwarna putih dijadikan inner untuk Jamesha Cardi (Cream). Dan roknya saya pilih yang bersiluet H-line, Iffat Skirt (Black). Oh yaa, Jamesha Cardi menjadi salah satu best seller dari koleksi KIVITZ Claire 50s. Untuk warna ini sudah out of stock. Yang akan direstock lagi yang warna hitam.








My outfit:
Scarf by unbranded
Jamesha Cardi (Cream) by KIVITZ
Iffat Skirt (Black) by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Monday 22 September 2014

FKY 26 "Dodolan"

Assalamu'alaikum

Hari itu saya berencana menghabiskan satu hari yang panjang di Jogja. Jadi saya memilih untuk mengenakan outfit yang nyaman dan simple. Saat ini saya sedang suka memakai Galiana Dress dari KIVITZ. Dress ini mudah di-mix and match dan pilihan warnanya pun sangat beraneka ragam, dan saya selalu merasa like a princess bila memakai dress-dress yang lebar seperti ini. Kali ini saya gunakan Galiana Dress berwarna biru safir, dipadukan dengan basic cardigan dari Uniqlo yang berwarna bold juga, yaitu abu-abu tua. Sengaja saya tak memilih warna hitam karena terlalu umum untuk seluruh tampilan outfitnya. Dan untuk pilihan jilbabnya pun juga keluar dari warna yang telah ada, namun tetap senada, jadi saya pilih pashmina bermotif berwarna merah.








Selesai mandi dan sarapan di hotel, kami langsung menuju ke Keraton Selatan untuk mengetahui sejarah kota ini yang penuh dengan nilai-nilai budaya. Ada seorang tour guide yang menjelaskan kepada kami mengenai sejarah kesultanan di Jogjakarta ini. Hampir sejam kami berkeliling keraton, kami pun melanjutkan perjalanan ke salah satu event yang sedang happening di Jogja saat itu, yaitu Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). FKY adalah acara seni budaya yang diadakan tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Jogja. FKY digelar sekitar bulan Juni-Agustus setiap tahun yang disesuaikan dengan liburan siswa atau mahasiswa di sana. Tahun ini merupakan perayaan FKY yang ke-26. Bertempat di Plasa Pasar Ngasem, Jogjakarta. Acaranya sendiri dimulai 20 Agustus hingga 9 September 2014. Banyak kesenian khas Jogjakarta yang ditampilkan pada FKY ke-26. Misalnya saja kesenian melukis, membuat kaos-kaos yang bertema Jogjakarta, makanan khas, sampai hiburan keluarga.

Senang rasanya bisa menghadiri event seperti ini. Kita sebagai generasi muda memang wajib melestarikan setiap kesenian dan kebudayaan dari daerah-daerah di Indonesia. Semoga daerah lainnya bisa mengadakan acara serupa semacam ini agar kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia semakin bertambah. Dan tentunya kegiatan positif seperti ini juga harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kotanya. Maju terus Indonesia!





My outfit:
Scarf by unbranded
Cardigan by Uniqlo
Galiana Dress (Shafir Blue) by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Wednesday 17 September 2014

Night in Jogjakarta

Assalamu'alaikum

Melanjutkan petualangan saya touring naik mobil ke Jawa Tengah, Setelah tiba di Purwokerto lalu Banjarnegara, rasanya kurang lengkap kalau kami tidak melanjutkan perjalanan ini ke Jogjakarta. Akhirnya sore hari kami tiba juga di Jogjakarta, saya langsung mencari hotel, mandi dan berganti pakaian untuk jalan-jalan cari makan malam. Karena lokasi hotel tidak jauh dari Malioboro, jadi saya memilih restoran yang dekat sana. Ada yang tahu Oseng-oseng Mercon? Hmmm, ini pertama kalinya saya memakan masakan ini karena hasil top list browsing dari internet. Oseng Oseng Mercon ini adalah sejenis makanan berkuah yang isinya kikil dan cabai rawit, tapii pedassssss… Anehnya saking pedasnya perut sudah mulai panas tapi lidah tidak mau berhenti makan. Apa karena kepedasan atau kelaparan, entahlah.

Cerita tentang outfit yang saya kenakan saat itu, saya pilih Omaira Top dan Asadiyah Abaya, karena malam itu sering berjalan kaki jadi saya pilih dress yang lebar dan nyaman. Nah, karena sudeh 3 hari dalam perjalanan dan persediaan baju di koper semakin berkurang, akhirnya saya mix and match pakaian yang sudah dengan yang belum pernah saya pakai saat itu. Pas banget cuaca malam itu dingin, jadi saya double pakaiannya agar terasa hangat. Yang menyenangkan dari perjalanan malam itu adalah naik becak keliling Jogjakarta! Yeay…!!









My outfit:
Scarf by unbranded

Wassalamu'alaikum

Saturday 13 September 2014

Mountain Hiking to Dieng

Assalamu'alaikum

Saat berjalan-jalan di sekitar kota Banjarnegara, Jawa tengah jangan lupa untuk menaiki... Apa ya namanya ini? Sejenis andong atau dokar tapi tidak ada kudanya. Ada yang bilang ini odong-odong... Yah apapun lah namanya, hehehe... Kendaraan unik ini berada dan disewakan di Alun-Alun Kota Banjarnegara. Dengan maksimal 4 penumpang, kita bisa mutar-mutar Alun-Alun dengan cara mengayuhkan seperti sepeda secara beramai-ramai. Ada lampu warna-warni di seluruh kendaraan ini yang membuatnya semakin menarik. Biayanya sekitar Rp 40.000 untuk 3 kali putaran. Tapi malam itu kami dikasih bonus 1 kali putaran. Hehehe...


Keesokan paginya, kami berencana untuk melihat sunrise dari gunung Sikunir di Dieng. Jadi kami check out dari hotel sekitar pukul 03.00 saat masih gelap. Sampai di sana tepat ketika adzan Subuh. Selesai shalat subuh, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Sikunir. Subhanallah... Dinginnya sampai menusuk ke tulang. Untungnya sama memakai abaya di-double dengan jaket tebal. Jadi rasanya tak begitu dingin. Tips agar tidak terasa sangat-sangat dingin adalah banyak bergerak. Nah, ternyata perjalanan dari bawah menuju puncak Gunung Dieng lumayan lama. Kira-kira Sekitar 30 menit. Jadi matahari sudah sedikit naik. Huhuu terlambaat... Tak apalah. Ini pengalaman pertama kali melihat matahari terbit langsung dari gunung.

Untuk outfitnya sendiri saya tetap bersikeras memakai dress panjang. Mungkin sebagian orang melihatnya merepotkan. Tapi tidak juga. Prinsip saya untuk berpakaian syar'i tak mengahalangi saya untuk melakukan segala aktifitas apapun, termasuk naik gunung. Kecuali apabila medan sudah tidak memungkinkan memakai dress, baru saya pakai celana. Tentunya dengan tops yang juga harus panjang hingga ke lutut. Saat memakai dress, di bagian dalam saya tambahkan dengan celana palazzo yang super lebar dibagian dalam abaya saya. Jadi ketika harus mendaki, saya angkat abaya saya untuk memudahkan melangkah. Semudah itu kok. Jangan lupa mengenakan alas kaki yang nyaman. Saat itu saya menggunakan sepatu converse - chuck taylor. Repot atau tidak repot sebenarnya ada di mind-set kita. Dan masalah kemauan untuk tetap menggunakan pakaian syar'i atau tidak.


Taraaa... Alhamdulillah. Akhirnya kami pun tiba di puncak Dieng. Setengah gelap karena matahari belum keluar dengan sempurna. Subhanallah... Begitu indah segala ciptaan-Mu ya Allah. Kalau ada yang bilang Negeri di Atas Awan, ya beginilah terlihatnya. Kita dapat melihat posisi awan yang hampir sejajar dengan kita. Bertafakur alam sudah menjadi bagian kebutuhan dari manusia untuk mengagungkan ciptaan Allah.
Dan banyak sekali tanda-tanda (Kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya. (QS. Yusuh (12): 105)
Seseorang yang melakukan tafakur terus menerus, maka ia akan menjadi kebiasaan yang baik. Hatinya khusyuk dan ia hanya akan merespon stimulus-stimulus positif dari lingkungannya karena adanya perasaan-perasaan yang bersumber dari tafakur tersebut.

Bagi kita yang tinggal di kota besar, tak ada salahnya liburan kita adalah mengunjungi wisata alam. Selain untuk refreshing pikiran, tafakur alam akan membuat kita semakin cinta kepada Sang Khalik. Karena yang kita lihat adalah bukti nyata dari ciptaan-Nya yang indah, yang tidak ada tandingannya.







My outfit:
Cala Scarf by KIVITZ
Eisa Crop Jacket (Purple) by KIVITZ
Qaila Abaya by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Thursday 11 September 2014

New KIVITZ Abaya Series

Assalamu'alaikum

Autumn/Winter 2014 kali ini, KIVITZ mengeluarkan koleksi khusus abaya yang disebut K Abaya (KIVITZ Abaya) bertepatan dengan bulan Haji 1435 H. Ada 3 jenis abaya yang KIVITZ keluarkan, yaitu Qaila Abaya, Asadiyah Abaya Black, dan Asadiyah Black-Cream.


Asadiyah Abaya dibuat dengan dua pilihan warna yang berbeda, all black and black-cream. Model ini dapat digunakan dalam 2 cara style pemakaian, dikancing atau tidak dikancing. Ketika dikancing, bagian yang terlihat adalah hitam di bagian atas dan cream di bagian bawah. Jika tidak dikancing akan terlihat seperti memakai pakaian two pieces. Yang saya suka dari Asadiyah Abaya ini adalah terdapat hidden zipper dibagian kiri untuk memudahkan para ibu menyusui. Selain itu terdapat detail kantong dibagian kiri dan kanan.








Model kedua adalah Qaila Abaya. Dengan detail dua lipatan dibagian depan membuat abaya ini terlihat berbeda dari abaya pada umumnya. Perbedaan inilah yang membuat saya mencoba men-design abaya yang unik, lain dari yang lain. Bahan yang digunakan adalah woolpeach yang memang bahan khusus abaya. Model ini juga terdapat kancing di bagian depan, juga di-design untuk ibu-ibu yang menyusui.



The outfits:
Cala Scarf (Big size black) by KIVITZ
Asadiyah Abaya by KIVITZ
Qaila Abaya by KIVITZ

So, bagi yang ingin pergi ke tanah suci untuk umroh atau haji, abaya merupakan salah satu item wajib yang harus dibawa. Saya lebih suka menggunakan abaya dibanding pakaian putih-putih ketika ke tanah suci. Tidak transparan, mudah bergerak, dan mudah dipadukan dengan hijab model apapun, sehingga makin khusyuk ibadahnya tanpa memikirkan style yang berlebihan.

Wassalamu'alaikum

Monday 8 September 2014

Tahira Top & Nafia Skirt

Assalamu'alaikum

Ada yang berbeda dari liburan kuliah saya kali ini. Saya memilih untuk berjalan-jalan sampai sekitar Jawa Tengah dengan mengendarai mobil. Tidak seperti biasanya dengan menaiki pesawat, ternyata menyisiri Pula Jawa dengan mobil adalah pengalaman yang baru bagi saya  dan sangat menyenangkan. Ditambah lagi, saya pergi bersama suami dan juga sahabat dekat saya yang juga pergi dengan suaminya. 

Memakan waktu yang cukup lama dengan mengendarai mobil, hampir sekitar 12 jam. Kota pertama yang kami singgahi adalah Purwokerto. Di sana beristirahat semalam, kemudian keesokan harinya saya berjalan-jalan di sekitar kaki Gunung Slamet. Wow! Padahal gunung ini sedang 'awas' karena ada tanda-tanda ledakan gunung meletus. Tapi Alhamdulillah, tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama saya ada di sana. Tempat rekreasi yang saya datangi adalah Curug Gede Baturaden. Bermain air terjun dan harus jalan di bebatuan dengan outfit seperti ini? Siapa takut. Yang penting outfitnya memudahkan kita untuk bergerak, tidak sempit, dan menyerap keringat. Dan yang terpenting lagi adalah alas kaki harus nyaman, dan saya mengganti wedges ini dengan sepatu Converse Chuck Taylor untuk memudahkan melalui jalan yang berbatu. Haishhh....

Paginya ketika masih di hotel di Purwokerto, saya memakai Tahira Top berwarna hitam. Karena tertutup hijab, top yang saya kenakan tidak begitu jelas terlihat. Tahira top ini saya pergunakan sebagai atasan dasar atau yang biasa dikenal dengan Basic Top. Basic Top hitam memang paling mudah dipadupadankan dengan apapun. Maka untuk bawahannya, saya pilih Nafia Skirt berwarna merah yang berperan sebagai emphasis (fokus) pada tampilan kali ini. Tambahkan hijab bermotif agar tampilan tidak terkesan plain atau biasa-biasa saja. Scarf ini saya beli ketika berada di Malaysia. Karena tipis, jadi saya menambah Cala Scarf warna biru di dalamnya.







 My outfit:
Scarf by unbranded
Tahira Top by KIVITZ
Nafia Skirt by KIVITZ

Wassalamu'alaikum