Monday 29 December 2014

New Deans Skirt

Assalamu'alaikum

Kemana pun kita pergi pasti menginginkan kenyamanan dalam berbusana, bukan? Sudah pasti! Seperti yang saya kenakan waktu itu saat mengunjungi salah satu butik KIVITZ yang berlokasi di Muse 101, fX Mall, Jakarta.

Biasanya saat saya hendak memilih memakai apa di suatu hari, hal pertama yang saya cari adalah baju, dress atau skirt yang sudah lama tidak saya pakai. Atau melihat-lihat kembali koleksi baru apa yang saya punya... Dan sore itu akhirnya saya memilih New Deans Skirt dari koleksi Eyendentically Op. Baru setelah itu saya memilih top-nya kemudiam terakhir memilih warna hijabnya.

New Deans Skirt yang saya pilih berwarna ungu tua. Kemudian untuk membuat penampilan lebih netral, saya pilih atasan warna putih. Akhirnya inner t-shirt putih saya tambahkan dengan Biker Jacket berwarna putih juga dari brand H&M yang saya beli ketika di Malaysia. Kalau diperhatikan, harga produk H&M di luar negeri lebih murah jika dibandingkan dengan di Jakarta. Hehehe… Makanya, selain harganya lebih murah, saya memang suka dengan model dan warnanya, akhirnya saya pun membelinya. Untuk hijabnya saya memilih scarf berwarna senada dengan skirt-nya agar penampilan kita tetap terlihat serasi, bagus dipandang mata.

Yes, begitulah tips dan trick saya mengenai memilih pakaian untuk sehari-hari. Semoga bermanfaat. Keep Syar'i & Stylish ;)





My outfit:
Cala Big Scarf (Purple) by KIVITZ
Biker Jacket by H&M
Deans Skirt by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Friday 26 December 2014

KIVITZ Staff Outing to Pulau Harapan

Assalamu'alaikum

Dalam rangka Ulang Tahun KIVITZ yang ke-4, sekitar akhir bulan November yang lalu, saya bersama karyawan-karyawati KIVITZ mengadakan jalan-jalan ke Pulau Harapan sebagai ungkapan rasa syukur dan agar semakin mempererat rasa kekeluargaan bagi tim kami. Bagi yang belum tahu, Pulau Harapan adalah salah satu pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta. Jadi dalam perjalanan yang relatif dekat ini kita dapat melihat pantai yang sangat indah.

Perjalanan dari Depok menuju Muara Angke di pagi hari, Alhamdulillah, cukup sepi karena saya berangkat dari rumah selesai menunaikan shalat Subuh. Kami diharuskan tiba di Muara Angke pukul 05.30 pagi. Kami menitip mobil di tempat penitipan yang sudah disediakan oleh pihak pelabuhan. Becek, bau amis, dan banyak air menggenang. Itulah sedikit gambaran yang pertama kali saya lihat ketika sampai di Muara Angke. Namun saya tetap semangat mengingat yang akan saya lihat nanti adalah pemandangan laut yang indah.

Dalam perjalanan yang santai ini saya memakai outer dari koleksi Eyedentically Op, yaitu Hajjar Cardi warna ungu. Karena bahannya tipis, saya padukan dengan inner, seperti manset berwarna putih. Dipadukan dengan Rushda Skirt warna hitam. Walaupun siluetnya H-Line, tapi Rushda Skirt ini memudahkan kita untuk melangkah karena ada bagian belakang yang didesain lebar. Untuk hijab, saya memilih Cala Scarf warna shocking pink yang dibentuk layaknya Square Scarf. Dan untuk memudahkan perjalanan ini, saya memakai backpack agar tidak kerepotan membawa-bawa tas. Begitu juga dengan suami saya yang memakai carrier yang biasa dipakainya kalau sedang hiking.



Perjalanan yang agak lama ini kami habiskan dengan bersantai dan foto-foto di atas kapal. Kami juga menyiapkan sarapan yang sudah kami beli sebelumnya. Ternyata perjalanannya cukup panjang, jadi benar-benar puas melihat lautan indah, Hehe...




Setelah hampir kurang lebih dua jam perjalanan, akhirnya kami tiba di Pulau Harapan sekitar pukul 09.30 pagi. Satu-persatu semua turun dari perahu. Untungnya setiap karyawan KIVITZ tidak ada yang mabuk laut dalam perjalanan panjang ini.


Tim KIVITZ mendarat di Pulau Harapan

Perjalanan kami lanjutkan menuju home stay yang sudah dipesan. Selesai beristirahat beberapa jam di sana, kami semua bersiap-siap untuk pergi snorkling yang dipandu oleh seorang tour guide. Kami pergi menuju tengah-tengah laut sejauh 5 menit dari pantai dengan menaiki speed boat. Subhanallah, pemandangan yang luar biasa indahnya. Maha Suci Engkau yang menciptakan alam ini Yaa Rabb…

Oh ya, pasti pada penasaran dengan outfit yang saya pakai untuk snorkling ini? Saya memakai Basic Cotton Maxi Dress dari KIVITZ. Karena sampai sekarang saya belum menemukan baju yang pas untuk berenang apalagi snorkling, jadinya saya selalu mengandalkan Basic Cotton Maxi Dress untuk aktivitas yang memerlukan banyak gerakan. Untuk lebih amannya, saya memakai legging di bagian dalamnya. Sedangkan untuk hijab, saya memakai Kamila Khimar yang juga dari KIVITZ, dengan tetap menambahkan inner hijab di dalamnya. Selama ini saya biasa memakai outfit ini untuk berenang, mungkin karena saya belum menciptakan baju renang khusus dari KIVITZ. Insya Allah kedepannya saya berminat merancang baju renang yang tetap Syar'i & Stylish :)

Bersama karyawan KIVITZ bersiap-siap untuk snorkling di tengah lautan






Subhanallah, pengalaman baru bagi saya bisa melihat langsung hewan-hewan di bawah laut ciptaan Allah Swt, yang sangat indah dan cantik. Ada banyak biota laut dan ikan-ikan yang berkeliaran di hadapan saya. Ada terumbu karang dengan berbagai bentuk dan warna, begitu pula dengan ikan-ikan dan ubur-ubur. Namun ubur-ubur harus tetap diwaspadai karena menyengat, begitu pula bulu babi yang bisa menusuk kulit. saya dan suami berfoto menggunakan kamera pocket milik guide yang dilapisi pengaman anti air. Untuk bisa berfoto di dasar karang, kita harus melepaskan pelampung dan sepatu katak, jadi mau tidak mau harus bisa membiasakan diri berenang ke bawah dan menahan nafas. Sebenarnya saya tidak terlalu jago berenang, tapi pengalaman ini membuat saya sangat senang dan bersemangat hingga tiba-tiba berani berenang dengan kedalaman apapun :)





Setelah puas snorkling kami beristirahat di sebuah pulau kecil di wilayah pulau harapan. Kami makan siang, shalat zuhur dan bermain air di sini. Tapi di pulau ini kami tidak terlalu lama, karena cuaca sudah mulai hujan ketika sore. Jadi kami harus segera kembali ke penginapan.   


Saya memakai scarf bermotif baru dari KIVITZ sebagai penutup ketika tidak berenang

Selesai kegiatan snorking yang hampir 4 jam lamanya ini, kami kembali ke home stay untuk mandi dan bersih-bersih. Entah kenapa malam itu terasa lelah namun bahagia sekali. Pemandangan luar home stay juga indah, dipenuhi lampu-lampu rumah warga sekitar. Malamnya kami mengadakan BBQ di depan rumah, dan segera tidur untuk beraktifitas esok hari.


Keesokan paginya kami bersiap-siap untuk kembali lagi ke Jakarta. Walau tak lama kami berada di sini, tapi kami sangat puas dengan keindahan pulau Harapan. Perjalanan pagi itu kami menyisiri jalan-jalan umum di pulau ini untuk menuju pelabuhan sebelum berlayar ke jakarta. Dalam perjalanan, kami melihat aktivitas warga yang bekerja atau pergi bersekolah. Pemandangan di pulau ini begitu indah dan  menenangkan. Kami betul-betul merasakan tafakkur alam, mengagumi pesona alam ciptaan Allah Swt.  



Selamat tinggal Pulau Harapan. Semoga lain kali saya bisa kembali lagi ke Pulau Seribu, atau mungkin ke pulau-pulai yang lainnya :) Dan harapan kami dalam perjalanan kali ini, agar semoga tim KIVITZ makin bersemangat dalam bekerja, selalu membangun lingkaran kekerabatan ukhuwah islamiyah. Dan juga tetap istiqomah membangun tagline perusahaan kami yaitu Syar'i & Stylish. Aamiin….




My outfit:
Scarf by KIVITZ
Unbranded Floral Shirt
Hafi Dress by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Sunday 21 December 2014

Lawang Sewu Historical Site

Assalamu'alaikum

Selesai mengisi acara di kampus UNDIP yang lalu, saya diajak oleh dua panitia bernama Sasha dan Syaffa ke tempat yang wajib dikunjungi para wisatawan di kota Semarang, yaitu Lawang Sewu. Sebenarnya saya tak punya banyak waktu di kota ini. Karena sorenya, pukul 16.00 saya harus sudah berada di bandara untuk kembali ke Jakarta.

Sebelum tiba di Lawang Sewu, kami pergi makan siang dulu. Kalau tidak salah namanya Soto Bangkong. Kalau di Depok ada yang mirip seperti ini namanya Soto Kudus atau Soto Kuali. Porsinya kecil dan harus ditambah dengan lauk seperti paru atau ati ampela. Harganya cukup murah padahal kita sudah makan berbagai jenis makanan. Makan berempat sudah termasuk minum hanya sekitar Rp 80.000-an.


Soto Bangkoang


Selesai makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Lawang Sewu. Biasanya untuk masuk ke Lawang Sewu dikenakan biaya masuk Rp 10.000 untuk orang dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak. Namun, karena hari itu sedang ada acara, jadi kami dibebaskan dari biaya masuk. Sebelum menyusuri bangunan-bangunan di sini, kami mencari tour guide yang bisa memberikan informasi lengkap mengenai sejarah dari Lawang Sewu ini. Saya dan suami memang suka sekali sejarah. Kalau kami sedang di luar kota dan ada waktu lebih, biasanya kami selalu mencari tahu sejarah apa saja yang ada di daerah itu. Buat saya, dengan mengetahui sejarah seperti ini akan memberi inspirasi kepada saya dalam hal apapun, tak hanya mendesign tapi juga mengenal karakter orang di daerah tersebut.

Lawang Sewu, gedung seribu pintu dengan berbagai cerita yang melatarinya, adalah bekas kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS, cabang kereta api Belanda yang beroperasi di Semarang. Dirancang oleh Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam pada tahun 1903, pembangunan gedung ini dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada 1 Juli 1907. Gedung ini menjadi saksi bisu perjalanan perjuangan bangsa ini dalam meraih kemerdekaannya. Jika dimasa penjajahan Belanda gedung ini difungsikan sebagai kantor pusat kereta api, maka ketika Jepang menduduki Republik ini di tahun 1940-an gedung ini diperuntukkan sebagai markas Kempetai, Polisi Militer Jepang yang terkenal sadis dan kejam, serta Kidobutai, tentara kerajaan Jepang.

Selain itu, gedung ini tercatat sebagau lokasi pertempuran hebat selama 5 hari antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA), BKR, AMRI, dan berbagai organisasi kepemudaan lainnya dengan Kempetai dan Kidobutai yang dimulai pada 15 Oktober 1945 untuk melucuti tentara Jepang yang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah kemerdekaan gedung ini digunakan untuk kantor pusat Kereta Api Republik Indonesia, lalu Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementrian Perhubungan. 

Secara umum terdapat 4 gedung di kawasan Lawang Sewu ini. Yang pertama adalah gedung A, yang merupakan gedung yang dapat dilihat dari jalanan. Menurut tour guide, setiap harinya gedung A ini tertutup untuk umum karena bangunannya masih sangat asli sehingga masyarakat tidak bisa masuk dengan bebas ke dalam gedung A. Tapi karena saat itu sedang ada event, beruntungnya kami dapat melihat isi dari gedung A. Pada jaman dulu, gedung A ini berfungsi untuk petinggi-petinggi dari NIS yang seluruhnya merupakan warga negara Belanda.

Gedung kedua adalah Gedung B. Lorong di depan Gedung B ini sudah bersih dengan jendela-jendela tinggi dan besar menghiasinya. Di dalamnya beberapa ruangan telah difungsikan sebagai ruang pameran untuk foto-foto tentang sejarah perkeretapian bangsa ini. Lalu pada penasaran kan kenapa ada kata Sewunya (dalam bahasa Jawa, sewu artinya seribu)? Tour guide menjawab dengan yakin kalau pintu di sini tidak berjumlah 1000, namun karena jumlahnya sangat banyak, dibuat cepat dan simple saja menyebutnya, yaitu seribu atau sewu.

Di gedung B ini terdapat ruang bawah tanah. Awalnya berfungsi untuk membuat ruangan di atas menjadi lebih sejuk, seperti memakai AC, kemudian berubah fungsi menjadi penjara di jaman penjajahan Jepang. Saat kami datang, ruang bawah tanah sedang direnovasi, jadi kami tidak bisa masuk ke dalam ruang bawah tanah tersebut. Kami juga sempat pergi ke lantai 2, dimana hanya ruangan luas dan kosong. Saat jaman Belanda digunakan untuk melihat kedatangan musuh (karena jaman dahulu bangunan ini menjadi bangunan yang paling tinggi), dan ketika jaman Komando Daerah Militer dijadikan lapangan bulu tangkis.













Outfit saya kali itu lebih casual dan santai. Karena saya tahu kami akan banyak berjalan, jadi saya memilih alas kaki yang nyaman dan tak membuat capek. Untuk scarf-nya saya menggunakan koleksi scarf terbaru dari KIVITZ. Di awal bulan Desember yang lalu, KIVITZ mengeluarkan koleksi scarf bermotif dengan jumlah yang banyak. Para pelanggan KIVITZ sepertinya sudah rindu dengan koleksi scarf bermotif dari KIVITZ. Sudah banyak yang menanyakan sebelumnya kepada admin online atau  sales di store. Alhamdulillah awal bulan lalu KIVITZ sudah meluncurkan 20 scarf motif terbaru.

Scarf yang saya pakai ini berukuran 180 x 110 cm. Lalu bagaimana bisa dibuat seolah-olah sperti scarf segiempat? Caranya sangat mudah. Bagian yang panjangnya 180 cm tinggal dilipat menjadi 2. Lalu buat segitiga atau pakai seperti memakai square hijab. Penitikan di bagian bawah dagu dan letakkan salah satu bagian di sekitar bawah telinga.

Dress yang saya kenakan adalah Hafi Dress warna mint turquoise, yang merupakan tambahan warna untuk Hafi Dress sebelumnya yang hanya hitam dan biru saja. Karena permintaan Hafi Dress cukup banyak, jadilah KIVITZ memproduksi lagi dengan warna yang lain. Ketika memakai Hafi Dress hanya tinggal menambahkan outerwear seperti cardigan atau jaket. Cardigan warna putih saya pilih untuk menyamakan dengan warna sepatu yang saya kenakan. Plus kacamata yang memang jadi aksesoris utama untuk menghindari terik matahari siang itu.

Terima kasih kepada Sasha dan Syaffa, mahasiswi dari Fakultas Kedokteran UNDIP, yang sudah bersedia ajak saya keliling kota Semarang walau waktunya agak mepet. Sampai ketemu lagi ya :)


With my husband, as always :)

My outfit:
Scarf by KIVITZ
Cardigan by Uniqlo
Hafi Dress by KIVITZ
Shoes by Converse

Wassalamu'alaikum

Tuesday 9 December 2014

The Winner of KIVITZ Photo Contest 2014

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah. Tiba saatnya menentukan pemenang dari KIVITZ Photo Contest (KPC) 2014. Setelah sebelumnya minggu lalu saya telah menentukan siapa nominasi 15 besar, kini saatnya saya akan mengumumkan pemenang KPC 2014.


Juara I
 Dwi Sulistyarini - 34 tahun - Pegawai BUMN - Sidoarjo

My comment:
Di foto ini, mix and match yang Dwi Sulistyarini (Rini) tampilkan begitu stylish dan original sesuai dengan karakternya sendiri. Memadukan Deans Skirt dan Glitter top pink dari koleksi Eyedentically Op adalah perpaduan yang sesuai dan sangat menarik. Background foto di taman bermain pun sangat tepat karena sesuai dengan Deans Skirt yang colorful. Dan sepertinya juga sangat well prepare dalam melakukan sesi fotonya. Well done, Rini! Congratulation, Rini mendapat voucher berbelanja di KIVITZ sebesar Rp 1.000.000,-.

Juara II
Ika Setiyorini - 23 tahun - Mahasiswi - Jakarta Barat 

My comment:
Style Ika Setiyorini (Ika) benar-benar sesuai dengan motto KIVITZ, Syar'i and Stylish. Perpaduan mix and match keseluruhannya adalah dari koleksi Claire's 50s. Selain mix and match-nya yang keren. Foto ini sangat stylish namun tidak berlebihan. Kualitas foto, pose model dan background yang sangat bagus layak menjadikan Ika sebagai juara kedua. Selamat untuk Ika yang mendapat voucher berbelanja di KIVITZ sebesar Rp 750.000,-.

Juara III
Ellyanaa - 31 tahun - Pekerja - Hongkong

My comment:
Memadukan Lila Crop Jacket (cream) dengan Basic Dress (maroon) memang paling tepat untuk mencirikan gaya yang KIVITZ yang anggun dan berkelas. Sentuhan motif berwarna merah pada jaketnya membuat tampilan begitu sesuai dengan warna dressnya. Terlihat lebih fresh dan tidak monoton. Sama seperti halnya dengan Rini dan Ika, Ellyana ini juga melakukan sesi foto yang sangat baik. Kualitas foto, fashion dan background saling mendukung dalam menampilkan nuansa foto yang anggun. Congratulation, Ellyana! kamu mendapat voucher belanja dari KIVITZ sebesar Rp 500.000,-.


Selamat untuk kepada ketiga pemenang. Voucher berbelanja di KIVITZ berlaku sampai 31 Januari 2015 dan juga berlaku untuk pembelian New Collection dari KIVITZ yang in syaa Allah akan diluncurkan di bulan Januari 2015. Jika kamu tinggal di daerah Jakarta, voucher berlaku di KIVITZ Bintaro atau booth KIVITZ di fX Mall. Atau yang tinggal di luar Jakarta, silahkan mencairkan vouchernya melelui KIVITZ Online Shop.

In syaa Allah, KIVITZ Photo Contest akan terus diadakan di tahun-tahun selanjutnya. Alhamdulillah di tahun ini KIVITZ sudah berulang tahun yang ke 4.  Banyak sekali suka dan duka yang saya alami bersama suami dalam membangun KIVITZ. Memang tidak mudah, namun kita harus tetap optimis dan tekun dalam menjalani sesuatu. Alhamdulillah berkat pertolongan Allah, maka KIVITZ bisa sampai seperti sekarang ini. Harapan kami agar KIVITZ bisa terus berkembang di masa depan sekaligus bisa menjadi ladang amal yang menginspirasi Muslimah dalam syi'ar dan kebaikan. Terima kasih kepada seluruh pelanggan setia kami yang telah membeli produk kami dan tak segan untuk memberi saran dan kritiknya. Terima kasih juga kepada seluruh kontestan KPC 2014. Walaupun tidak menang, setidaknya foto-foto kalian membuat saya dan seluruh karyawan jadi makin bersemangat dalam merancang pakaian untuk KIVITZ ke depannya.

Wassalamu'alaikum