Thursday 19 January 2017

Lampung-Bengkulu Trip Day 1

Assalamu'alaikum

Halo... Halo... Apa kabarnya saat ini? Sebenarnya, perjalanan ini terjadi saat liburan akhir tahun lalu. Namun karena hari ini baru sempat duduk manis di depan laptop, akhirnya bisa menulis dengan suasana yang santai. Langsung saja ya saya menceritakan pengalaman liburan saya kali ini.

Perjalanan touring Lampung-Bengkulu ini sebenarnya merupakan ajakan dari Bang John, suami dari Indira Putri, untuk mengikuti jalan-jalan dengan komunitas mobil milik Bang John. Sebelumnya saya dan suami sudah ikut touring dengan club ini sekitar dua kali. Karena anggota yang lain baik-baik dan saya beserta suami tidak ada jadwal jalan-jalan di akhir tahun juga, jadilah kita ikut lagi touring menyusuri Sumatera ini. Saya cukup excited dengan perjalanan ini karena semua hal yang ada dalam perjalanan ini merupakan hal yang baru buat saya. Mulai dari menyebrangi Selat Sunda dengan Kapal Ferry, perjalanan darat ke Pulau Sumatera yang memakan waktu berhari-hari, dan lain-lain. Walaupun saya berasal dari Aceh, saya belum pernah sekali pun menggunakan jalur darat untuk perjalanan ini.

Hari pertama ini, dimulai dengan janjian di Rest Area 13,5 km menuju tol Pelabuhan Merak. Akhirnya pagi-pagi sekali, sekitar pukul 06.00 saya dan suami sudah memesan taxi online untuk bisa menuju ke tempat janjian. Pagi-pagi masih setengah nyawa, naik taxi online, dengan tampang masih melongo. Begitu juga suami. Yang sepanjang jalan cuma bengong melihat jalan padahal mukanya masih ngantuk banget kelihatannya. Dengan membawa satu koper besar dan satu koper kecil, kami siap untuk petualangan kali ini bersama Bang John dan Indi!


Sambil menunggu anggota yang lain, saya menyiapkan sarapan sekaligus makan siang untuk saya dan suami. Karena menurut jadwal, siang hari kita akan berada di Kapal Ferry untuk menyebrang ke Lampung. Rest area 13,5 km arah Pelabuhan Merak cukup banyak menyajikan berbagai macam jajanan. Walau saat itu masih pagi sekali, tapi sekitar 60% toko di sana sudah buka. Awalnya saya ke mini market dahulu untuk membeli air mineral untuk cadangan selama perjalanan, cemilan, juga buah-buahan untuk sarapan. Lanjut ke coffee shop buat mengganjal mata yang masih setengah melek ini. Kemudian ditutup dengan membeli makanan untuk makan siang. Sejujurnya untuk sarapan, saya dan suami hanya makan buah-buahan yang dilanjutkan dengan kopi. Rasanya begitu saja sudah cukup. Kita pasangan yang kurang suka makan. Hehe... Yang penting kopi saja sudah cukup. Biasa baru makan besar ketika siang. Alhamdulillah dikasih Allah suami yang tidak banyak nuntut kalau soal makanan.


Sekitar pukul 11.00 siang kami sudah tiba di Pelabuhan Merak dan kemudian satu per satu mobil memasuki Kapal Ferry. Untuk biaya menyebrang per orang saya sedikit lupa, yang saya ingat hanya kami harus membayar Rp 360.000 untuk 4 orang dan 1 mobil. Keadaan kapal saat itu agak ramai mungkin karena berbarengan dengan masanya liburan anak sekolah. Tapi masih cukup nyaman buat kami. Setengah jam pertama saya dan suami berjalan mengelilingi kapal, dan selama sisa perjalanan kami pun tidur dengan, saya sih lebih tepatnya. Tidak ada rasa mual apalagi ingin muntah. Alhamdulillah... Sekitar 10 menit sebelum kapal ini menepi, saya kembali keluar ruangan untuk merasakan angin sepoi-sepoi dan pemandangan sekitar Pelabuhan Bakauheni.

Untuk outfit yang saya pilih adalah dress dengan potongan a-line (Lawa Dress) dipadu dengan hijab bermotif (koleksi baru lho) dan sepatu sneakers warna putih. Cukup casual bukan? Kenyamanan menjadi faktor utama dalam pemilihan outfit touring ini. Karena selain praktis, dress ini tidak bikin ribet, memudahkan kita untuk bergerak namun tetap syar'i. Semoga kita selalu dalam keistiqomahan berbusana syar'i apapun aktivitas kita.


Setibanya di Pelabuhan Bakauheni, perjalanan masih dilanjutkan menuju Kota Bandar Lampung.  Tapi sebelumnya kami makan di sebuah restoran yang menyajikan masakan padang tidak jauh dari Pelabuhan Bakauheni. Tak lupa kami menjamak shalat di tempat ini. Menurut saya yang uniknya di sini adalah para pramusaji yang kebanyakan orang Sunda lho. Sepertinya banyak juga transmigran dari Pulau Jawa ke Lampung ini. 

Selesai makan siang, kami lanjut ke Bandar Lampung. Kurang lebih waktu yang diperlukan sekitar 2,5 jam. Kira-kira jam 4 sore kami sampai di hotel. Alhamdulillah selama perjalanan lancar. Untuk pemilihan hotel oleh panitia malam ini tergolong biasa saja karena esok subuh kami sudah harus melanjutkan perjalanan ke Bengkulu. Toh, buat apa hotel mahal-mahal untuk menginap yang tidak sampai 24 jam ya?

Sambil menunggu makan malam bersama, saya, suami dan Indi menuju Lampung Walk dengan berjalan kaki karena memang lokasinya yang sangat dekat dengan hotel kami. Bang John tidak ikut karena dia merasa kelelahan dan perlu istirahat. Di sana kami mendapati coffee shop yang rasanya seperti di Jakarta. Interiornya bagus dan harganya juga WOW banget untuk di daerah seperti Lampung ini. Tapi kami hanya minum kopi saja. Karena qadarullahnya kami bertiga pecinta kopi. Tidak lama kita di sini. Jam 7 malam kita sudah kembali ke hotel dan makan bersama di sebuah restoran yang jaraknya sekitar 1 km dari hotel. Sayang sekali lupa nama restorannya. Tapi rasa masakan di sana tidak ada yang failed menurut saya. Malam itu kita pesan ikan dabu-dabu, sayur kangkung, lengkap dengan tahu dan tempe. 


Setelah makan malam selesai, kami kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Karena dijadwal yang sudah ditentukan, rembongan ini harus berangkat dari Lampung jam 5 pagi. See you on the next day!

Outfit:
Eloise Scarf by KIVITZ
Lawa Dress (dark teal) by KIVITZ
Shoes by Converse

Wassalamu'alaikum

4 comments:

  1. Wah jalan-jalan! Have fun ya Kak. Jangan lupa nyicipin tempoyak sama ikan pais pas singgah di Bengkulu. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kayanya aku ngga cobaik Ikan pais itu deh pas di Bengkulu. Semoga ada kesempatan lagi ke sana :)

      Delete
  2. Selamat datang di Lampung mbak
    Salam dari orang Lampung bersuku Jawa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Suku Jawa banyak juga ya ternyata di Lampung ;)

      Delete