Halo Pekanbaru… Ini adalah pertama kalinya saya ke Pekanbaru. Saya terkesima melihat Kota Pekanbaru yang kini seperti kota yang maju pesat. Kota ini kini tumbuh menjadi kota bisnis dan kaya akan sumber daya minyak. Tata kotanya sangat rapih, jalanannya lebar dan design bagunann terlihat sangat modern dan futuristik. Setiap tahun, para pendatang meramaikan kota ini untuk bekerja atau berbisnis. Menjadikan kota ini semakin maju dan mandiri.
Kunjungan saya ke pekanbaru adalah untuk memenuhi undangan kakak saya, Uni Ika yang sebelumnya bertamu di Bukittinggi. Kami berencana untuk jalan-jalan di sekitar Pekanbaru dan Riau untuk melihat potensi dan apresiasi busana Muslimah di kota ini. Yaa mudah-mudahan saja KIVITZ bisa turut meramaikan kota ini dengan buka store di Pekanbaru… Aamiin, in shaa Allah :)
Berkunjung ke Pekanbaru kurang lengkap rasanya kalau tidak mengunjungi Istana Kerajaan Siak. Jadi keesokan harinya, saya bersama Uni Ika dan teman-teman mengunjungi istana ini. Istana Kerajaan Siak dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dari Kota Pekanbaru.
Istana Kerajaan Siak didirikan pada tahun 1723 oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putra Raja Johor, dengan pusat kerajaan berada di Buantan. Nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di sana. Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada di bawah kekuasaan Johor. Yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan di angkat oleh Sultan Johor.
Jika melihat design bangunan dan interior istana ini, kita bisa lihat kalau istana Siak ini sangat dipengaruhi oleh gaya kolonial Belanda. Hal ini disebabkan bahwa pada zaman itu sultan Siak memiliki pengaruh dengan hubungan dengan pihak Belanda. Bahkan Kerajaan Siak adalah jembatan penghubung antara kepentingan rakyat yang menentang dominasi Belanda. Sultan sendiri juga gemar berpakaian ala eropa (yang memang sedang trend di zaman itu), dan mengkoleksi benda-benda antik dari eropa.
Bersama ibu-ibu PSF (Pajero Sport Family)
Jembatan Siak yang berada di Ibukota Kabupaten Siak ini membentang indah di atas sungai Siak. "Sungai Pejantan" adalah julukan sungai ini di masa lampau. Persis di tengah-tengah jembatan ini kami turun dari mobil dan berfoto-foto.
My Outfit:
Crepe Scarf by KIVITZ
Top (Red) by KIVITZ
Dafina Skirt (Crepe) by KIVITZ
Wassalamu'alaikum
No comments:
Post a Comment