Senin minggu lalu, saya berkesempatan diinterview oleh MNC Fashion dalam program Fashion Heritage dengan tema kain daerah. Pertama kali saya bertemu dengan wartawan dari MNC Fashion ini adalah ketika IIFF akhir Mei lalu selepas fashion show saya Holy Sparkle yang menggunakan material songket Aceh. Kemudian dia tertarik dan ingin bertemu lagi dengan saya untuk membahas kain daerah ini lebih dalam. Akhirnya kami bertemu di MEIN, Kemang untuk melakukan proses interview yang berlangsung 2 jam.
Pada interview ini saya banyak menceritakan mengenai berbagai macam tentang songket Aceh. Mulai dari proses pembuatan, filosofi motif, warna songket, dan lain sebagainya. Di bawah ini saya menjelaskan motif-motif yang ada di songket Aceh. Motif songket Aceh yang paling umum adalah Pintu Aceh dan Pucuk Reubung.
Selain karena saya berasal dari Aceh, sebenarnya tujuan saya menggunakan songket Aceh untuk diolah menjadi pakaian jadi adalah karena saya ingin mempopulerkan kain tradisional ini yang banyak belum dikenal masyarakat Indoniesia. Saya ingin masyarakat Indonesia mengetahui kalau Aceh juga mempunyai kain daerah. Memang sih, agak disayangkan setelah kejadian Tsunami, pengrajin songket Aceh ini jumlahnya sudah mulai berkurang. Kebanyakan pengrajin memilih berprofesi yang lebih jelas pasarnya seperti beternak atau berladang. Hanya sebagian saja dari mereka yang tetap konsisten memproduksi songket Aceh.
Selain karena saya berasal dari Aceh, sebenarnya tujuan saya menggunakan songket Aceh untuk diolah menjadi pakaian jadi adalah karena saya ingin mempopulerkan kain tradisional ini yang banyak belum dikenal masyarakat Indoniesia. Saya ingin masyarakat Indonesia mengetahui kalau Aceh juga mempunyai kain daerah. Memang sih, agak disayangkan setelah kejadian Tsunami, pengrajin songket Aceh ini jumlahnya sudah mulai berkurang. Kebanyakan pengrajin memilih berprofesi yang lebih jelas pasarnya seperti beternak atau berladang. Hanya sebagian saja dari mereka yang tetap konsisten memproduksi songket Aceh.
Songket dengan motif Pintu Aceh
Songket dengan motif Pucuk Reubong
Semoga dengan adanya beberapa designer termasuk brand Fitri Aulia yang mengangkat kain daerah sendiri, permintaan songket Aceh ini akan semakin banyak sehingga jumlah pengrajinnya juga akan bertambah. Dari banyaknya permintaan songket melalui designer atau kolektor, penghasilan hidup mereka semakin bertambah, dan tentu budaya Songket Aceh juga semakin dilestarikan. Insya Allah
My Outfit:
Cala Scarf by KIVITZ
Fakhira Dress (Black) by KIVITZ
Blazer Songket Aceh by Fitri Aulia
wah bener bnget tuh
ReplyDeleteSongketnys bgus2;ya... mbak fitri bner2 ditunggu lho holy sparklenya...
ReplyDeleteBener kak, kita lah generasi yang harus melestarikan kain daerah kita <3
ReplyDeleteSukses ya ka Fitkuuu <3
Yah..telat baca post yang ini. Program fashion heritagenya udah tayang belum ya? :s
ReplyDeleteWassalamu'alaikum. Salam kenal. Mbak Fitri Aulia, salute atas upayanya melestarikan tenun Songket Aceh. Semoga Songket Aceh dapat kembali mendunia. Keren-keren Mbak tenun Songket Aceh nya. Saat ini bersama teman2 sedang berupaya menggerakkan komunitas I Love Songket Aceh, semoga generasi muda dapat kembali menyenangi hasil karya budaya yang pernah jadi mahakarya ini. :-)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete